oleh

Ritual SUMPAH POCONG Tidak Jadi Di Gelar, Kades H Lili Sugiri Minta Maaf Kepada Ketum LSM Pendekar

-Regional-13 Dilihat

SUBANG (RN) – Setelah menghebohkan didunia jagat maupun maya dan menjadi sebuah sorotan mulai dari kalangan masyarakat dan pemerintahan daerah bahkan para kepala desa khususnya di wilayah kabupaten subang,tentang pemberitaan Ritual sumpah pocong Ketua Umum LSM Pendekar subang Kang Wahyudin vs Kades Manyeti H. Lili Sugiri akhirnya menunjukkan suatu kedewasaan antara kedua belah pihak,hal tersebut karena tidak luput dari masukan dari berbagai elemen khususnya beberapa pemerintahan desa yang ada dikabupaten subang.

Kepala Desa Manyeti Kecematan Dawuan, Kabupaten Subang, menyampaikan permohonan maaf atas sumpah pocong yang dia katakan secara spontan pada saat audensi dengan Ketua Umum LSM Pendekar beserta jajaran nya.

Ungkapan permohonan maaf disampaikan Kepala Desa Manyeti dalam ruang Kantor Kecamatan dawuan , dengan mengunggah video nya,Selasa (21/3/23).

‘Saya selaku Kepala Desa Manyeti menyampaikan permohonan maaf atas kesedian sumpah pocong yang terucap secara spontan Kepada Ketua LSM Pendekar subang, Kang Wahyudin”, ujar H Lili Sugiri.

Kades Manyeti mengatakan dan mengingat bahwa dalam kata kelola pemerintahan ada aturannya. “dengan ini saya mengatakan klarifikasi untuk sumpah pocong tidak dilaksanakan.

Selanjutnya, pembuktian pelaksanaan hal itu ditempuh sesuai aturan yang berlaku”,pungkas H. Lili Sugiri selaku Kades Manyeti.

Ketika ditemui,oleh awak media rakyatnusantara.id, kang Wahyudin selaku Ketua Umum LSM Pendekar subang mengatakan,Saya Kang Wahyudin secara pribadi sangat salut kepada Kades manyeti yang cepat respon dengan adanya pemberitaan Ritual sumpah pocong yang sudah menyebar di media online,saya hanyalah orang biasa hamba allah yang lemah,yang selalu ingat kepada pepatah orang tua dan Kiai,apa bila seseorang telah meminta maaf kita sebagai umat muslim harus bisa memaafkan nya,dan saling memaafkan,Kita ambil hikmah nya dari semua apa yang telah terjadi,apalagi sebagai umat muslim kita menghadapi Bulan Suci Ramdhan yang penuh ampunan,pada intinya kita semua harus legowo apa yang telah terjadi.ujarnya.

Mudah mudahan apa yang telah terjadi,bisa membawa contoh sikap koperatif terhadap apa yang menjadi aspirasi,laporan maupun masukan dari berbagai pihak,bukan hanya dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) saja.pungkas kang wahyudin ketum.