CIMAHI (RN) – Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dicky Saromi menyebutkan persoalan iklim, semakin berkurangnya luasan lahan dan jumlah penduduk yang semakin meningkat menjadi penyebab masalah dalam ketersediaan pangan. Meski begitu, Dicky memastikan ketersediaan pangan di Kota Cimahi tetap aman. Sebab, pasokan dari luar daerah sejauh ini cukup lancar dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Cimahi.
“Saya sudah cek antara supply dan demand, supply masih cukup aman bahkan berlebih. Nah harga juga masih cukup wajar dan masih ada di bawah rata-rata, oleh karena itu ini merupakan kabar baik buat Kota Cimahi jadi stok atas pangan tetap terjaga walaupun kita bukan daerah produsen,” kata Dicky, Selasa (22/10/2024).
Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan), kata dia, sudah memiliki program untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yakni Gerakan Pangan Murah (GPM). Program itu menyediakan harga pangan dengan harga murah.
“Gerakan Pangan Murah Pangan Pokok dan Segar Kota Cimahi ini diagendakan sebanyak 30 kali selama tahun 2024, baik digelar di Pemkot Cimahi maupun di luar Pemkot (di Kelurahan-Kelurahan),” ujarnya.
Dalam program Gerakan Pangan Murah, digelar produk-produk dari KTNA, KWT-KWT, Gapoktan, CHC, Pengusaha Pangan yang ber-KTP Cimahi. Hal ini juga menjadi upaya Dispangtan Kota Cimahi dalam pembinaan Pelaku Usaha Pangan Daerah melalui program diBina, diBela dan diBeli (B3).
Selain menyediakan pangan pokok dan pangan segar seperti telur, daging, cabe, bawang merah, daging sapi dan daging ayam, serta olahannya pada GPM juga disediakan gastronomi olahan pangan lokal berbahan singkong.
“Apa yang dilakukan Dispangtan Kota Cimahi melalui GPM ini merupakan upaya untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan pokoknya dengan harga yang terjangkau,” kata dia.(Benari Sitompul)
Komentar