CIMAHI (RN) – Pemerintah Kota Cimahi memberikan penghargaan dan hadiah kadeudeuh kepada kader Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah (Grak-Ompimpah). Lomba tersebut digelar sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah di wilayah masing-masing.
Penyerahan penghargaan dan uang kadeudeuh dilakukan Pj. Walikota Cimahi Dicky Saromi di Gedung Cimahi Techno Park Jln. Baros Kota Cimahi.
Penerima penghargaan dan uang kadeudeuh yaitu kader Grak Ompimpah RW pemenang tiap kelurahan. Sebelumnya, hasil pencapaian tim Grak Ompimpah tiap kelurahan telah melalui penilaian yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi.
Turut dilaksanakan wisuda peserta pelatihan Akademi Bijak Sampah perwakilan tiap kelurahan. Disamping itu DLH Kota Cimahi juga memberikan penghargaan kepada IJTI Korda Kota Cimahi-Kab. Bandung Barat yang bekerjasama dalam pembuatan lomba Video Grak Ompimpah.
“Saya sangat mengapresiasi tehadap Dinas Lingkungan Hidup yang dipimpin oleh Ibu Rini, dengan diadakannya lomba Grak Ompimpah dan Wisudawan peserta pelatihan akademi Bijak Sampah,” ujar Pj. Walikota Cimahi Dicky Saromi.
Dicky mengatakan rangkaian kegiatan tersebut menjadi wujud kepedulian bersama dalam pengolahan sampah Kota Cimahi. Sebagaimana diketahui, wilayah Bandung Raya termasuk Kota Cimahi mengalami kondisi darurat sampah akibat terbakarnya TPA Regional Sarimukti.
Dampaknya, hingga saat ini kuota pembuangan sampah Kota Cimahi dibatasi. selain itu, pada 2024 TPA Regional Sarimukti sudah tidak menerima lagi sampah organik. Sehingga, sampah organik harus habis diolah pada skala kota.
“Apalagi setelah adanya masalah di TPA Sarimukti, sebagai kejadian yang harus kita atasi bersama, yaitu dengan cara yang kita lakukan bersama, ternyata hasilnya signifikan. Kita semakin berkurang ketergantungannya kepada TPA Sarimukti,” katanya.
Pemkot Cimahi optimis pembangunan TPS Santiong akan rampung di tahun 2024 dan menjadi upaya pemilahan sampah bisa lebih ditingkatkan lagi.
“Kita akan semakin mencapai target Cimahi Zero TPA, dan kami sangat optimis sekali. Sekarang kita semakin berkurang untuk membuang sampah ke TPA Sarimukti,” ucapnya.
Untuk mendukung hal tersebut maka diperlukan upaya baik dari pemerintah maupun dari masyarakat.
“Perubahan paradigma masyarakat terhadap sampah merupakan hal yang krusial dalam pelaksanaan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Masyarakat harus melihat sampah bukan sebagai suatu masalah, tetapi sebagai sesuatu yang bisa diolah dan menjadi manfaat,” imbuhnya.
Untuk mengubah sampah menjadi sumber daya, diperlukan partisipasi seluruh lapisan masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha untuk berperan serta dalam pemanfaatan kembali sampah atau yang biasa dikenal dengan nama 3R(reduce, reuse dan recycle) melalui upaya-upaya yang cerdas, efisien dan terprogram.
Pada tahun 2023, Pemkot Cimahi telah melaksanakan upaya memulai kebiasaan baru penanganan dan pengelolaan sampah dengan menggandeng para kader di setiap kelurahan melalui program Grak Ompimpah. Upaya ini sangat penting karena akar dari pengelolaan sampah adalah pemilahan sampah dari hulu atau sumber penghasil sampah.
“Saya harapkan para rw dan kader serta peserta pelatihan akademi bijak sampah dapat menjadi agen perubahan pengelolaan sampah di wilayahnya. Semoga ini menjadi momentum bagi kita semua untuk bisa mengedukasi dan mengajak masyarakat kota Cimahi untuk memilah dan mengelola sampah dengan bijak dan lebih baik,” tuturnya.(Benari Sitompul)
Komentar