oleh

Wakil Walikota Cimahi Gagas Lahan Bekas TPA Leuwigajah Menjadi Kawasan Terpadu Konservasi Adat Dan Lingkungan

-Regional-615 Dilihat

RAKYATNUSANTARA.ID, CIMAHI – Hari pertama bertugas, Wakil Walikota Cimahi Adhitia Yudhistira menghadiri peringatan tragedi longsor sampah di bekas lahan TPA Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Peringatan tersebut dilakukan untuk menjadi bahan perenungan agar kejadian serupa tidak terulang.

Kegiatan diawali dengan pemaparan sejarah tragedi tragedi longsor sampah yang terjadi 21 Februari 2005 silam dengan tercatat 157 orang korban jiwa dan 2 kampung raib.

Rangkaian acara dilanjutnya dengan suraha hati warga Kp. Batujajar melalui puisi. Sejumlah penari dan pelajar membawakan tarian dan teatrikal menggambarkan kejadian longsor sampah, ditutup tabur bunga di lokasi bekas TPA sampah Leuwigajah tersebut.

Baca Juga  Kejari Laksanakan Donor Darah Dalam Rangka Menyambut Hari Bhakti Adhyaksa Ke - 64 dan HUT IAD ke - 24

“Peristiwa tersebut menjadi momentum bagi pemerintah menetapkan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Kedatangan ke lokasi menjadi langkah awal untuk mencanangkan lahan bekas TPA Leuwigajah sebagai kawasan konservasi adat, budaya, dan lingkungan. Bambu akan menjadi varietas utama yang akan ditanam,” katanya.

Pihaknya juga merencanakan konsep penataan terpadu di lahan bekas TPA Leuwigajah tersebut. “Tidak hanya sekedar monumen, tapi dibuat kawasan terpadu konservasi, ada kawasan pertanian dan area wisatanya. Monumen menjadi pengingat telah terjadi tragedi longsor sampah TPA Leuwigajah yang menelan korban 157 jiwa dan 2 kampung hilang,” ucapnya.

Baca Juga  Pemkab Humbahas Jalin Kerjasama Kemitraan Agribisnis dengan PT. Indofood Fortuna Makmur

Kawasan konservasi tersebut akan menjadi keunggulan wilayah selatan Kota Cimahi. “Di Cimahi Utara sudah ada kawasan ecowisata Cimenteng, di selatan disini jadi kawasan konservasi dan sudah ada embrio-nya yaitu Kampung Adat Cireundeu, nanti tinggal kita kembangkan,” jelasnya.

Pihaknya akan melakukan kajian terpadu melibatkan para pihak terkait, mulai dari ahli lingkingan hingga para budayawan di Cireundeu. “Nantinya kawasan ini akan menjadi ‘Leuweung Baraya’ atau hutan kawasan Bandung Raya,” tambahnya.

Baca Juga  Dalam Rangka Even F1 H2O Polres Toba Dirikan Pos - Pos, Serta Rekayasa Jalan Bersama Karo Ops Polda Sumut

Pemkot Cimahi melakukan sejumlah upaya pengelolaan sampah. “Pengolahan sampah akan disesuaikan dengan karakteristik masing-masing wilayah, termasuk dipikirkan konsep ekonomi yang dihasilkan dari pengolahan sampah,” pungkasnya.(Benari Sitompul)

Komentar