RAKYATNUSANTARA.ID, SUMEDANG – Dunia pendidikan terus melahirkan generasi-generasi muda yang kreatif dan inovatif. Salah satunya adalah Susi Sulastri, siswi SMK Pembangunan Indonesia Sumedang, yang berhasil menciptakan tong sampah otomatis berbasis sensor.
Karya ini tidak hanya menjadi bukti nyata kemampuan siswa SMK dalam bidang teknologi, tetapi juga memberikan solusi praktis untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Tong sampah otomatis ini dirancang dengan sistem sensor yang dapat mendeteksi gerakan tangan atau kaki.
Ketika seseorang mendekat, tutup tong sampah akan terbuka secara otomatis, memudahkan pengguna untuk membuang sampah tanpa perlu menyentuh tong tersebut.
Setelah beberapa detik, tutup akan menutup kembali dengan sendirinya. Fitur ini sangat berguna, terutama di era pandemi, di mana kebersihan dan higienitas menjadi prioritas utama.
Susi Sulastri, siswi kelas XI jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, mengungkapkan bahwa ide pembuatan tong sampah otomatis ini berawal dari keprihatinannya terhadap masalah kebersihan dilingkungannya.
“Saya sering melihat teman-teman malas membuang sampah karena harus membuka tutup tong sampah. Akhirnya, sampah menumpuk di meja atau lantai,” ujarnya.
Dari situlah, ia terinspirasi untuk menciptakan solusi yang lebih praktis.
Proses pembuatan tong sampah otomatis ini tidaklah mudah. Susi harus mempelajari dan menguasai berbagai komponen elektronik, seperti sensor ultrasonik, motor servo, dan mikrokontroler Arduino.
Selain itu, ia juga harus memastikan bahwa sistem yang dibuat dapat bekerja dengan stabil dan tahan lama.
“Tantangan terbesar adalah menyinkronkan antara sensor dan motor servo agar tutup tong sampah bisa terbuka dan tertutup dengan sempurna,” jelas Susi.
Namun, berkat ketekunan dan dukungan dari guru pembimbing, Susi berhasil menyelesaikan proyek ini dalam waktu Tiga Minggu Ia juga mengaku bahwa proses trial and error menjadi bagian penting dalam pengembangan alat ini.
“Saya sempat frustasi ketika sensor tidak bekerja sesuai harapan, tetapi saya terus mencoba hingga akhirnya berhasil,” tambahnya.
Karya Susi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi seluruh jajaran SMK Pembangunan Indonesia Sumedang.
Guru pembimbingnya, Lisnawati,S.T menyatakan bahwa proyek ini adalah bukti nyata bahwa siswa SMK memiliki potensi besar untuk bersaing di dunia teknologi.
“Susi adalah contoh siswa yang tekun dan pantang menyerah. Karyanya ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-temannya untuk terus berinovasi,” ujar Lisnawati
Susi sendiri berharap bahwa tong sampah otomatis ini dapat diproduksi secara massal dan digunakan di berbagai tempat, seperti sekolah, kantor, atau tempat umum lainnya.
“Saya ingin karya saya bisa bermanfaat bagi banyak orang dan membantu menjaga kebersihan lingkungan,” ucapnya dengan penuh semangat.
Selain itu, Susi juga berharap agar inovasinya dapat memotivasi siswa-siswa lain untuk tidak takut mencoba hal baru.
“Jangan pernah takut gagal, karena dari kegagalan kita bisa belajar banyak hal. Yang penting adalah terus berusaha dan tidak mudah menyerah,” pesannya.
Karya Susi Sulastri ini menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi, seperti yang diterapkan di SMK, mampu menghasilkan lulusan yang siap berkontribusi di dunia nyata. Dengan kemampuan teknis yang mumpuni dan semangat pantang menyerah, siswa seperti Susi siap menghadapi tantangan di masa depan.
SMK Pembangunan Indonesia Sumedang pun berkomitmen untuk terus mendukung siswa-siswanya dalam mengembangkan potensi mereka.
“Kami akan terus memberikan fasilitas dan bimbingan agar siswa-siswa kami bisa menciptakan karya-karya inovatif lainnya,” kata Kepala Sekolah, Chandra Purnama.
Tong sampah otomatis karya Susi Sulastri adalah sebuah langkah kecil yang membawa dampak besar. Tidak hanya sebagai alat praktis, karya ini juga menjadi simbol semangat generasi muda Indonesia yang siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa. Dengan semangat pantang menyerah dan visi yang jelas, masa depan cerah menanti Susi dan generasi muda Indonesia lainnya.(ENDI)
Komentar