SUBANG (RN) – Di tengah perkembangan Kabupaten Subang menuju kota industri, justru ironi dengan dunia pendidikan di kota Nanas ini. Masih ada ruangan kelas di salah satu sekolah dasar di Subang yang kondisinya memprihatikan. Sekolah tersebut adalah SDN Dahlia yang berlokasi di Pagaden, Subang.
Atap salah satu kelas nyaris ambruk dan hanya disangga oleh sebilah bambu.
Selain atap yang nyaris roboh, dinding juga banyak yang retak, belum lagi cat yang juga sangat kusam,tentu saja bangunan yang berdiri sejak 1985 itu membahayakan bagi siswa dan guru.Jika ada angin atau hujan deras, bisa jadi malapetaka bagi warga sekolah tersebut.
Hal inilah yang menjadi keprihatinan Penjabat Bupati Subang Dr Drs Imran, M.Si., MA.Cd saat berkunjung ke SDN Dahlia di Pagaden, 5 November 2024 lalu. Pada kesempatan tersebut, dia menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan agar menjadikan SD Dahlia sebagai prioritas dalam perencanaan rehabilitasi. Ia menegaskan bahwa sekolah tersebut perlu dibangun kembali, bukan sekadar diperbaiki.
“Saya berharap pada tahun 2025, SD ini bisa menjadi prioritas. Sekolah ini tidak bisa lagi direhabilitasi; harus dibangun ulang. Kita perlu fokus pada ini, terutama untuk mempersiapkan generasi emas tahun 2045,” tegasnya.
Dia juga mengimbau agar seluruh sekolah yang kondisinya serupa dapat bekerja sama dalam merencanakan rehabilitasi maupun pembangunan gedung. Baginya, keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan ke depan. “Saya berharap tidak ada siswa yang celaka karena bangunan yang sudah tidak layak digunakan.”
Imran juga menyampaikan bahwa kondisi fasilitas yang ada tidak boleh menjadi penghalang untuk meraih cita-cita. Ia berharap seluruh siswa di SD Dahlia dapat melanjutkan pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi. “Jangan pesimis. Kondisi yang ada tidak boleh menjadi penghalang,” katanya. Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, Hj. Nunung Suryani, M.Si. (irzan)
Komentar