CIMAHI (RN) – Dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi sedunia tahun 2024 yang jatuh pada tanggal 26 September, Pemerintah Daerah Kota Cimahi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi menggelar pelayanan Keluarga Berencana (KB) Bergerak bertempat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Klinik Siliwangi Cimahi pada Selasa, (17/09).
Kegiatan pelayanan KB bergerak tersebut dihadiri oleh unsur Pemerintah Daerah Kota Cimahi, unsur BKKBN Provinsi Jawa Barat, unsur TNI (Kodim/Kesdam/Kesdim), Penyuluh KB Kota Cimahi, teladan KB Kota Cimahi, TP PKK Kota, para kader dan Technical Assistant satgas percepatan penurunan stunting Kota Cimahi.
Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Cimahi Mardi Santoso dalam sambutannya mewakili Pj. Wali Kota Cimahi menyebutkan bahwa peringatan hari kontrasepsi sedunia ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada.
“Kegiatan pelayanan KB bergerak merupakan bagian dari program pemerintah bersana-sama dengan stakeholder. Kolaborasi dengan BKKBN dan Kesdam bagaimana ke depannya kita menyiapkan keluarga dan generasi muda dalam rangka menuju generasi emas 2045. Kegiatan ini menjadi sangat strategis takkala pemerintah nasional menjadikannya skala prioritas untuk mencegah stunting. Kami berharap melalui kegiatan ini dapat mengatasi permasalahan stunting di Kota Cimahi” ungkapnya di depan awak media
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kota Cimahi Fitiani Manan dalam laporannya menyampaikan pelayanan kb bergerak momentum hari kontrasepsi sedunia tingkat kota cimahi tahun 2024 merupakan salah satu upaya meningkatkan cakupan kesertaan KB khususnya KB MKJP (iud dan implan) sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting.
Sasarannya sebanyak 120 akseptor dilaksanakan di FKTP klinik siliwangi, terdiri dari: 100 Akseptor IUD dan 20 akseptor implant. Untuk MOW (Metode Operasi Wanita) jumlah sasaran sebanyak 20 akseptor , 15 akspetor dilaksanakan di RSUD Cibabat dan 5 akspetor di RS. Baros. Adapun pelaksanaan kegiatan terdiri dari 1) penyerahan cinderamata sebagai bentuk penghargaan pada mitra kerja, 2) paparan materi terkait pelayanan kbkr serta upaya pencegahan stunting, 3) konseling pelayanan KB MKJP IUD dan implan, 4) pelayanan KB MKJP IUD dan implan oleh tenaga kesehatan mitra kerja FKTP klinik siliwangi, 5) visitasi pelayanan kb MKJP IUD dan Implan bersama mitra kerja;
“Terselenggaranya kegiatan bersama mitra kerja ini tentu diharapkan dapat mendorong kesertaan KB MKJP di kota cimahi serta mampu mengoptimalkan pemanfaatan dana BOKB operasional penggerakan pelayanan KB MKJP di Kota Cimahi” tandasnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Fajar Supriadi Sentosa yang hadir dalam kegiatan tersebut juga mengungkapkan bahwa Jawa Barat memiliki target tertinggi di Indonesia dalam hal pelayanan KB, yakni mencapai 99 ribu akseptor.
“Saat ini, kami telah mencapai 72% dari target, dan optimis target ini akan terpenuhi dalam waktu dekat,” ujarnya.
Menurutnya, pelayanan KB di Jawa Barat fokus pada Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang dinilai lebih efektif untuk pengaturan jarak kelahiran. Ia juga menjelaskan bahwa metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD dan implan memiliki banyak keunggulan.
“MKJP jauh lebih praktis dan efektif, dengan penggunaan yang bisa bertahan antara 3 hingga 8 tahun. Ini membantu merencanakan kehamilan dengan lebih baik dan menurunkan risiko kesehatan bagi ibu dan anak. Pasangan yang ideal untuk menggunakan alat kontrasepsi ini adalah pasangan usia subur 21 tahun sampai umur 35 tahun.” pungkasnya.(Benari Sitompul)