oleh

Bale Mandala Karsa, Disdik Purwakarta Pusatkan Keterampilan dan Penjualan Prodak Pelajar

-Regional-157 views

Purwakarta (RN) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kembali mencetuskan inovasi terbarunya. Kali ini, inovasi yang diluncurkan Disdik yaitu hilirisasi Transformasi Pendidikan salah satunya melalui Program Tatanen di Bale Atikan (TdBA) berupa Bale Mandala Karsa, yang dilaunching pada Jumat 27 September 2024, di Komplek Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Jalan Purnawarman Timur no 1 Sindangkasih Purwakarta.

Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta Norman Nugraha mengatakan, transformasi pendidikan dengan Program TdBA, Sekolah Ekologi, dan Arboretum Bambu Linuhung tentunya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat melalui Bale Mandala Karsa yang digagas Dinas Pendidikan.

“Ini merupakan upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan penguatan pendidikan karakter yang sangat luar biasa di Kabupaten Purwakarta,” kata Norman, dalam sambutanya diacara launching Mandala Karsa.

“Saya melihat ini sebuah inovasi dan transformasi pendidikan di Purwakarta. Sehingga kedepan potensi anak didik bisa diintegrasikan dengan dunia ketenagakerjaan, serta bisa mensupporting UMKM melalui Mandala Karsa,” sambungnya.

Tentu dengan hadirnya Mandala Karsa, Norman berharap bahwa pendidikan bisa memberikan dampak positif terhadap semua bidang. Baik dari pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan, pengendalian inflasi dan lain sebagainya.

“Melalui Mandala Karsa saya ingin Kabupaten Purwakarta atau anak-anak Kabupaten Purwakarta ini bisa mandiri. Sehingga setelah anak-anak lulus dari sekolah, mereka sudah tidak berpikir harus kerja di mana?, dan anak-anak tidak lagi berbicara, nanti kalau saya sudab besar mau menjadi apa?. Karena dari sejak dini potensi anak-anak Purwakarta sudah terlihat,” katanya.

Baca Juga  Bupati Taput Serahkan Bantuan Pendidikan Non Akademik Bagi Mahasiswa Ikatan Dinas Kemenhub Pola Pembibitan Pada Politeknik Transportasi Darat Indonesia STTD Bekasi Tahun 2023

“InsyaAllah, inovasi transformasi Pendidikan seperti Mandala Karsa ini nanti akan saya coba terapkan juga di seluruh perangkat daerah, kecamatan dan desa-desa di Kabupaten Purwakarta,” sambunganya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Purwakarta Dr. H. Purwanto, M.Pd mengatakan Mandala Karsa didirikan sebagai Sustainable Creation Hub (Pusat Kreasi Berkelanjutan) yang menjadi ruang ekspresi kreativitas pelajar purwakarta.

“Mandala Karsa menjadi sarana hilirisasi dari program-program transformasi pendidikan dan pembelajaran di Purwakarta,” katanya.

Menurut Purwanto, Mandala Karsa adalah bagian penting dari Program TdBA yang dapat membuktikan bahwa transformasi yang terjadi di Purwakarta bukan hanya transformasi pendidikan, tetapi juga transformasi sistem pangan dan transformasi sistem tata kelola lingkungan.

“Salah satu bagian penting dari program TdBA, adalah mendidik anak-anak Purwakarta tentang kesadaran spasial kesadaran tentang kekayaan sumberdaya alam didaerahnya, dan membekalinya dengan berbagai keterampilan dan kecakapan untuk mengelolanya menjadi produk yang berdayanilai dan berdayajual,” kata pria yang akrab disapa Kang Ipung.

Baca Juga  BPS Humbang Hasundutan Selenggarakan Pelatihan Pendataan Lengkap PL-KUMKM 2023

“Ini sebuah inisiatif untuk anak-anak Purwakarta memiliki mental kewirausahaan sejak dini, dan mengajarkan anak-anak untuk menjadi manusia yang berdaya dan memiliki pola pikir maju,” katanya.

Mandala Karsa Pusat Pameran dan Penjualan Produk

Selain sebagai pusat mengelola keterampilan pelajar, lanjut Purwanto memaparkan, Mandala Karsa juga menjadi pusat pameran dan penjualan produk-produk hasil inovasi dan kreativitas pembelajaran, yang dikurasi secara cermat dan dibimbing sampai mendapatkan legalitas penjualan seperti PIRT dan Halal.

“Ini merupakan inovasi satu-satunya yang dimiliki sistem pendidikan di Purwakarta dan tidak ada di daerah lain. Jika produk UMKM dikenal sebagai Home Industri. Maka produk-produk di Mandala Karsa bisa disebut sebagai produk School Industri,” kata Purwanto.

Program TdBA memang tidak berorientasi pada produk. Namun kata dia, yang perlu diketahui pembelajaran secara holistik yang berhasil bukan hanya menghasilkan pengetahuan dan kemampuan memecahkan masalah, tetapi juga menghasilkan karya dan inovasi salah satunya adalah produk. Produk bisa berupa makanan, minuman, ecoprint, kerajinan tangan, buku, alat teknologi dan lain- lain.

“Pendidikan abad ini seharusnya membuat anak-anak kita tallentfull penuh kreativitas, penuh keterampilan, dari mulai keterampilan berkebun, memasak, mengolah hasil kebun, membuat kreasi makanan dan minuman dan lain-lain. Ini yang dilakukan di negara-negara maju saat ini,” katanya.

Baca Juga  'Tarutung Car Free Day', Aktivitas yang Dinantikan di Akhir Pekan

“Dinas Pendidikan sudah mengupayakan ini dengan sangat serius, dan berinvestasi mulai dari mendirikan bangunan, melengkapi fasilitas penunjang, sumberdaya pegawai semua dilakukan untuk menyukseskan transformasi pendidikan di Purwakarta dari hulu ke hilir. Dimana hulunya adalah tranfsormasi pembelajaran, dan hilirnya adalah ekspresi pemberdayaan kreativitas, inovasi dan kewirausahaan melalui Mandala Karsa,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pada acara launching Mandala Karsa dihadir Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha, Para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Jawa Barat, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat, Muhammad Irvan Efrizal CEO Selft Leraning Institute (SLI) Konsultas Dinas Pendidikan, Khaerul Anam Guru Permakultur Indonesia, Anang Nugroho, Perencana Ahli Utama Pangan dan Pertanian, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, Rosita Yuwanasari Wibawa, SH, Alam Bijak PT. Taraporter Indonesia, Dr. Rer. Nat. Rina Mardiana Wakil Kepala Badan Pengembangan Kampus Berkelanjutan IPB University, Suyoto Vice President United in Diversity (UID), Cokorda Istri Dewi Senior Advisor United in Diversity (UID), WAIBI (Yayasan Inisatif Indonesia Biru Lestari), Dewan Pendidikan dan Yusmanetti Sari, Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia serta tamu undangan stakeholder pendidikan. (Jhon Piter Tamba)

Komentar