oleh

Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer SMPN 6 Tarutung Diduga Asal Jadi

-Pendidikan-45 views

TAPUT (RN) – Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer SMPN 6 kecamatan Tarutung kabupaten Tapanuli Utara berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) T.A. 2024 dengan nilai Rp. 310.000.000. (Tiga Ratus Sepuluh Juta Rupiah) hal tersebut merupakan nasib mujur untuk SMPN 6 mengingat masih banyak SMPN se kabupaten Tapanuli Utara.

Namun melalui pantauan oleh awak media yaitu kegiatan pembangunan SMPN 6 selasa (10/9/2024) mulai dari pembesian sampai ketapak bangunan ada indikasi
Asal-asalan dan ini patut untuk dipertanyakan, karena diduga kurangnya pengawasan dari pihak yang berkompeten untuk pengawasan dalam kegiatan pekerjaan pembangunan
sekolah tersebut.

Konsultan dalam pekerjaan yang terkait pada Dinas Pendidikan Tapanuli Utara Bapak Nainggolan ketika dihubungi awak media ini melalui telepon seluler mengatakan sebagai pengawas lapangan bukan saya pak tetapi kepada bapak hutasoit saja pak karna dia yang mengawasi di sekolah itu, ujarnya tanpa memberi petunjuk atau nomor telepon yang bisa untuk dihubungi.

Tim awak media dilokasi banyak menemui kejanggalan pada bangunan khususnya pada pembesian untuk coran tiang, dimana terlihat pada besi dasar tiang tidak sesuai teknis, karna besi penyambung seharusnya dibengkok ke arah dalam besi slop lalu di ikat, namun malah terbalik.

Patut diduga pada pekerjaan yang menelan anggaran yang cukup besar tidak pernah di awasi pihak rekanan dan juga pihak dinas pendidikan tapanuli utara sehingga menyebabkan kejanggalan pada bangunan tersebut.

Terlihat pekerjaan proyek yang berumber dari anggaran dana alokasi khusus tersebut ada 9 nomenklatur atau sembilan bagian yang berbeda beda dan anggaran yang berbeda.

Saat itu juga pada pukul 10.20 wib tepatnya jam pelajaran, kepala sekolah tidak berada di sekolah dan sudah keluar tadi pak ujar beberapa siswa yang berada diluar ruangan kepada awak media.

Eduard JP Hutapea pemerhati
pembangunan di Tapanuli Utara
mengatakan seharusnya dinas
Pendidikan yang bersentuhan langsung dengan pembangunan
Sekolah ini harusnya pro aktip dalam pengawasan agar terhindar dari penyelewengan peraturan prosedur pekerjaan, sayang jika anggaran yang cukup besar tidak di manfaatkan sebaik mungkin, tutupnya.

Kepala sekolah ketika dicoba menghubungi melalui telpon selulernya namun tidak mendapat respon hingga berita ini di terbitkan. (Sahata Insan)