TOBA (RN) – Hal ini disampaikan Luhut saat meninjau persiapan pembangunan Vanue F1H2O di komplek Lapangan Sisingamangaraja Balige, Kamis (5/1).
Luhut mengaku kedatangannya ke Toba sekaligus memastikan kesiapan Kabupaten Toba termasuk dari sisi keberhasilan kota Balige selaku tuan rumah F1H2O.
Dalam 50 hari ke depan, Luhut berharap semuanya akan selesai tepat waktu dan tuntas. Luhut pun meminta kepastian dari PUPR dan Poltak Sitorus selaku Bupati Toba.
Terkait lokasi F1H2O, Luhut mengaku secara bertahap akan melakukan pembersihan seluruh sempadan Danau sepanjang 1,5 Km mulai dari Vanue F1H2O hingga ke Lumban Bulbul tanpa terkecuali. Hal ini dilakukan untuk memastikan penataan sempadan Danau, dimana berdasar undang-undang merupakan tanah negara.
“Nanti kita bersama pak Bupati bersihkan lagi ke sana, karena itukan sempadan. Itu by undang-undang adalah tanah negara. Jadi nanti kita ganti aja, mereka dipindahkan dari situ biar tambah cantik juga Toba ini.
Karena ini lima tahun kan, tiap tahun ada, jadi harus bagus. Jadi, orang Batak harus bisa juga seperti orang Bali,” tutur Luhut sembari membandingkan pelaksanaan G20 di Bali yang berlangsung sukses dan didukung penuh warga sekitar.
“Bali kemaren G20 itu saya himbau mereka dengan Gubernur untuk bersihkan rumah kampungnya masing-masing mereka lakukan. Jadi sukarela, karena apa? ini kan untuk kepentingan rame-rame. Jadi saya juga minta orang Batak Toba di sini bersama pak Bupati, Kapolres supaya bersama-sama melakukan perapian Balige ini,” himbaunya.
Terkait pembersihan bantaran danau sepanjang 1,5 Km, Luhut pastikan akan dilakukan pembersihan sepanjang pantai secara bertahap.
“Sepanjang digantikan tempatnya itu harus kita lakukan, karena kalau tidak Danau Toba itu akan tercemar terus karena buang kotoran ke dalam dan seterusnya,” imbuhnya.
Luhut pun mengajak masyarakat melihat jauh ke depan tidak hanya melihat kondisi sekarang ini. Serta meminta warga agar tidak memandang upaya perapian ini secara emosional serta mau berkorban.
“Jadi jangan emosional melihat itu, memang harus ada pengorbanan. Mungkin dulu pemerintah kita kurang tertib, sekarang kita lebih tertib. Pak Jokowi mau semua tertib jadi kita bikin tertib, jadi kalau ada pemindahan ganti rugi, pasti ganti untung,” paparnya.
Tak hanya itu, Luhut juga bicara soal keramba jaring apung (KJA) yang masih marak di Kawasan Danau Toba. Luhut pun berjanji akan menyelesaikan persoalan KJA tanpa pandang bulu sampai batas saya tampung Danau Toba dengan melibatkan Kapolda Sumut dalam hal penertiban.
“Masalah Keramba akan kita selesaikan, ada Pak Kapolda, kita akan selesaikan sampai kepada jumlah yang boleh ditampung luasan Danau Toba. Ngak ada urusan kita siapapun yang punya itu, pokoknya kalau dia harus disingkirkan, singkirkan,” tegas Luhut.
Luhut juga memastikan KJA harus berada di tempat yang ditentukan.
“Saya ulangi lagi ya, harus berada di tempat yang ditentukan oleh pemerintah.
Jadi harus tertata dan harus menggunakan teknologi yang benar, dimana pakan itu tidak turun ke bawah tapi pakan itu tidak akan merusak lingkungan Danau Toba. Semua pokoknya yang ada di sini, semuanya kita perbaiki,” pungkas Luhut.
Turut hadir mendampingi Luhut, Kapolda Sumut, Irjenpol Panca Simanjuntak, Mantan Bupati Toba Darwin Siagian, Direktur Pemasaran InJourney, Maya Watono, Kapolres Toba, AKBP Taufiq Hidayat Thayep, Sik, Dandim 0210/TU, Letjen Hari Sandra,Inf, Kajari Tobasa, Samsul, Sekretaris Daerah, Augus Sitorus dan jajaran OPD Pemkab Toba.